Kerajinan Tangan Terbaru

Jumat, 09 Januari 2015

Cara Mengatur Frekuensi Hubungan Seks Yang Sehat & Baik


Suami-istri berhubungan seks yang sehat bisa dilakukan secara teratur 1-4 kali seminggu. Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita.  Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Dan kondisi fisiologis wanita memungkinkan merasakan kenikmatan hubungan seksual selama seminggu. Dengan begitu, bukankah kenikmatan yang dirasakannya akan berganda bila sebelum habis masanya ia kembali memperoleh kenikmatan baru.

Adanya "aturan" tersebut praktis berdampak pada kesehatan bila frekuensi hubungan seks sangat minim atau malah berlebihan. Dampaknya mudah terasakan dalam kehidupan sehari-hari. Frekuensi hubungan seks yang minim, misalnya, akan memancing suami-istri jadi gampang uring-uringan; hanya karena sebab sepele bisa meledak jadi masalah besar. Bisa juga suami atau istri kerap pasang muka cemberut atau tampak murung. Akibatnya, badan terasa lemas dan hidup pun jadi terasa tidak bergairah. Hal-hal ini tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan ketidakharmonisan atau bahkan keretakan hubungan dengan pasangan.

Sebaliknya, frekuensi hubungan seks yang terlalu sering, misalnya tiap hari atau 6-8 kali seminggu, membuat energi kita terkuras habis sehingga badan jadi loyo. Terlebih pada pria, hal ini terasakan sekali. Soalnya, di dalam sperma terkandung berbagai protein, asam amino, dan asam esensial lainnya. Sekali hubungan seks saja diperlukan energi minimal setara dengan energi yang terpakai untuk lomba lari 2 x 100 meter atau bergegas naik tangga 3 lantai. Itu baru sekali berhubungan seks, bagaimana kalau 3-4 kali sehari selama seminggu penuh terus-menerus, misalnya. Bisa-bisa ambruk dech. Terlebih jika tak diimbangi dengan istirahat yang cukup dan asupan gizi yang baik.

Frekuensi hubungan seksual yang sehat harus terjaga secara teratur. Ini akan memberikan manfaat lain, seperti: membuat kita tampak fresh, lebih sehat, awet muda, dan ceria. Sebabnya, berbarengan dengan orgasme, otot-otot tubuh akan mengalami relaksasi. Saat mengalami relaksasi itulah, tubuh mengeluarkan endorfin, sejenis morfin fisiologis yang memberikan kenikmatan sekaligus pelepasan ketegangan pada seluruh otot tubuh. Makin sering endorfin dikeluarkan, makin berkurang pula beban ketegangan otot tubuh sehingga makin sehatlah kondisi tubuh yang bersangkutan.

Selain itu, frekuensi hubungan seks yang sehat akan memberikan manfaat lainnya. Seluruh pembuluh darah yang semula mungkin tersumbat oleh kotoran-kotoran dan gumpalan-gumpalan lemak akan terbuka dengan sendirinya sehingga sirkulasi darah dalam tubuh kembali normal dan lancar. Itulah alasan suami-istri yang teratur berhubungan seks akan tampak lebih sehat, awet muda, dan lebih bahagia. Bahkan, pernah ada penelitian yang menyebutkan, suami istri yang berhubungan seksual secara sehat dan teratur umurnya lebih panjang empat tahun dibandingkan dengan yang tidak.




Baca Juga: